Prabowo or Jokowi?
Jokowi dan Prabowo, dua kekuatan dari kampiun yang
berbeda. Laju kedua sosok ini berkibar kencang laksana angin badai taufan
dunia. Yang satu mantan Jenderal, yang satunya mantan tukang kayu dari Solo.
Masing-masing punya kekuatan, masing-masing punya senjata pemusnah massal yang
mematikan dan tak tertandingi oleh siapapun saat ini.
Siapa yang tak kenal
Jokowi, sosok yang melenting ke permukaan melesak dasyat bagaikan meteor sejak
isu mobil esemka muncul ke permukaan (walaupun kita sekarang gak tau gmn nasib
mobil esemka, ada yg bilang esemka mobil buatan cina/foday). Derap laju langkah
kakinya pun tak tertahankan, dari Solo menuju Jakarta. Kini dari Kebon Sirih
menuju Istana Negara.Sosok yang suka mlaku-mlaku merono merene alias blusukan,
senyum sumringah dan punya sense of humor yang tinggi. Cara bicaranya
bertaburan pleonasme, membangun klimaks dari alinea pertama ke alinea
berikutnya dibalut filosofi dalam alunan kalimat per kalimat setajam belati
sebagai lambang bangkitnya wong cilik dalam tarikan nafas sejanak sebelum
mengambil ancang-ancang dan bergerak semakin kencang sesuai dengan kadar
intelektual, pengalaman hidup dan kaidah yang diperjuangkannya dengan jujur dan
tanpa pamrih. Walaupun Jokowi enggak seganteng Prabowo, ibaratnya wajah ndeso
tapi dompet kota (minjem istilah Tukul Lele Arwana itu). Inilah daya pikat
Jokowi yang membius hampir jutaan orang yang tersebar di seluruh pelosok
negeri.
Lantas bagaimana dengan Prabowo? Jangan ditanya lagi sosok ini. Seorang
Jenderal yang paling ditakuti Australia, dan paling disegani oleh Amerika.
Satu-satunya Jenderal di negeri ini yang diberi penghargaan sebagai pelatih
perang terbaik dan warga negara istimewa di Yordania. Orang bilang pengalaman
hidup lebih berharga dari emas dan permata, lebih bernilai dari nilai mata
uang. Sepak terjang sosok seorang Prabowo telah membius alam bawah sadar jutaan
rakyat di negeri ini dengan sosoknya yang menunggani Kuda seharga 3 milyar dan
baju perang putih ala Soekarno dan Pablo Escobar.Prabowo, mantan Jenderal yang
pernah sukses membungkam sejumlah petinggi militer di negeri ini termasuk
Jenderal LB Moerdani itu, pernah hampir baku hantam dengan Komandan Korem Timor
Timur, Kolonel Inf Kiki Sjahnakrie, di kantor Pangdam IX Udayana. Prabowo,
satu-satunya mantan Jenderal yang paling berani melengserkan Benny Moerdani
dari empuknya kursi Panglima ABRI. Prabowo pula yang menggembleng Kopassus di
Fort Benning, Amerika Serikat, sehingga menjadi pasukan yang paling solid dan
paling ditakuti di dunia Internasional. Prabowo, satu-satunya mantan Jenderal
yang paling ditakuti para pengusaha hitam di negeri ini. Mereka pernah
merasakan kerasnya tamparan tangan Prabowo yang membekas di pipi mereka yang
putih bersih itu selama berhari-hari. Kini dengan barang dagangan Prabowo
melalui konsep mengangkat harkat dan martabat ekonomi kerakyatan telah membius
jutaan rakyat sampai ke pelosok negeri. Bagi mereka yang sudah muak dengan
ketidakpastian hankamnas di negeri ini, bagi mereka yang sudah muak dengan
kondisi bangsa yang penuh rekayasa oleh kaum feodal, komprador, imperialisme
dan ahli manipulasi tanpa essensi, mereka meletakan asa yang membuncah dalam
dada ke pundak Prabowo. Mungkin benar bahwa bangsa yang pluralisme ini memang
belum saatnya diberikan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Kalau orang Jawa
bilang dikasi hati, njalu rempelo, diberikan kebebasan dalam atmosphir
demokrasi, malah tambah angkat ekor. Mungkin saja bangsa ini butuh sosok
seperti Prabowo untuk menghajar para munafiqun di negeri ini. Bahkan prajurit
tebaiknya, Basuki Tjahaja Purnama, telah terdidik dengan aura militernya ala
Prabowo Subianto, bangsa ini enggak bisa diajak baik-baik, harus diajak
berantem dulu baru bisa baik, begitu kata Ahok. .
Jika Prabowo jadi Presiden,
maka Australia akan berpikir seribu kali bilamana ingin mempermalukan bangsa
ini dengan aksi-aksi penyadapan.
Jika Prabowo jadi Presiden, setidaknya
Malaysia akan beripkir seribu kali sebelum mencaplok budaya dan pulau-pulau di
negeri zamrud khatulistiwa ini.
Jika Prabowo jadi Presiden, setidaknya
Singapura akan berpikir seribu kali kalau mau cari perkara dengan
mengungkit-ngungkit masa lalu.
Jika Prabowo jadi Presiden, setidaknya para
buruh yang jumawa akan berpikir seribu kali kalau demo mau blokir jalan Tol dan
blokir Bandara Soetta.
Jika Prabowo jadi Presiden, setidaknya para
Koruptorsaurus akan berpikir seribu kali kalau mau merampok negara ini.
Disinikah letak kekuatan Prabowo? Silahkan Anda yang menilai sendiri.Sejatinya
manusia yang berakal hikmat dapat mengukur kekuatan gelombang otak alam bawah
sadarnya, yaitu Gamma, Beta, Alpha, Tetha, dan Delta. Yang membedakan antara
keyakinan dan kenyataan hanyalah pembuktian. Semuanya kembali kepada hati
nurani Anda. Kesadaran ada pada diri Anda sendiri, bukan karena latah, apalagi
karena terpaksa. Hidup ini memang diberikan kebebasan merdeka, hidup ini memang
diberikan kebebasan untuk berpikir dengan kesadaran yang tak terbatas dan tak
akan pernah mati.
Oleh karena itu wahai saudara-saudariku setanah air,
berhentilah mimpi disiang bolong. Pilihlah calon pemimpin bangsa sesuai hati
nurani Anda.... ( Ingat kata Soekarno, kalo cari pemimpin, carilah yang
dibenci/ditakuti/dicacimaki asing,karna itu yg benar. Pemimpin tersebut akan
membelamu diatas kepentingan asing. Dan janganlah kamu memilih pemimpin yang
dipuji2 asing, karena ia akan MEMPERDAYAmu..
Sekarang terserah anda mau pilih siapa ...
@justcopas@....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar